Banyak sekali iklan di koran mempromosikan mobil bekas dengan harga murah. Tapi anda harus lebih berhati-hati karena tidak sedikit mobil tersebut yang tidak dalam kondisi layak dimiliki. Ada yang bekas terendam banjir dan ada pula pernah kecelakaan hingga berbekas. Sekarang ini makin sulit mengindentifikasi mobil bekas yang dijual. Pembeli harus makin teliti sebelum membeli daripada menyesal karena rugi.
Sulitnya mengidentifikasi mobil bekas berkualitas prima juga dibenarkan oleh General Manager Mobil88 Fischer Lumbatoruan. "Identifikasi mobil bekas yang bagus itu susah. Sekarang bengkel, salon mobil, sudah semakin canggih. Mobil yang sudah seminggu terendam banjir, bisa disulap jadi terlihat bagus. Pembeli harus jeli, minimal belinya di tempat yang dipercaya," jelas Fischer, Kamis (26/2).
Fischer menambahkan mobil bekas paling riskan adalah yang pernah terendam banjir. Terutama di Jakarta, biasanya setelah banjir akan banyak mobil-mobil bekas dijual. Sayangnya mobil-mobil tersebut merupakan mobil bekas banjir. Mobil sekarang banyak menggunakan komponen elektrikal. Kalau terendam banjir komponen-komponen tersebut akan mudah korsleting.
"Misalnya komponen ECU yang sudah rusak terendam banjir. Kalau diganti mahal, biasanya pemain nakal itu cuma otak-atik saja. Sementara tidak terlihat tapi jangka panjang pembeli harus membayar mahal," tambah Fischer.
Irawan Kusumo, seorang penjual mobil bekas di WTC Mangga Dua-Jakarta Utara, juga mengatakan bahwa untuk mengenali mobil bekas yang bagus memerlukan kemampuan teknikal baik. Memang banyak penjual yang curang tapi jika teliti sebenarnya mobil bekas bisa diketahui kualitasnya. Pembeli harus bisa mengecek interior dan eksterior mobil tersebut.
"Mobil bekas banjir biasanya olinya putih susu.Terus ada karatan di bodi dan mesin. Lihat juga warna kabel di balik dashboard depan, warnanya akan beda kalau bekas banjir. Lampu juga agak berembun," jelas Irawan.
Irawan juga mengatakan kalau mobil yang pernah terendam banjir itu juga bisa dikenali dari suaranya. Mobil yang pernah terendam banjir bunyinya lebih keras dari mesin mobil normal. Bisa dicoba dengan menghidupkan mesin di sekitar rpm 1.000. Mobil yang sudah mencapai 50 ribu km memang suaranya agak keras. Tapi jika belum sampai 50 ribu km sudah keras berarti mobil tersebut bermasalah.
Kondisi mobil juga bisa dicek dengan membandingkan mobil bekas dan mobil masih baru. Komponen mobil baru bisa dilihat di internet. Jika ada komponen berbeda maka mobil tersebut patut dicurigai. Misalnya karet nat kaca yang sudah disiller lem hitam itu biasanya pernah dibongkar atau pernah pecah. Kaca mobil yang masih normal biasanya ada sablon tulisan merk di pinggirannya.
"Pastikan lebar nat antara pintu dan kusen sama lebar di sekeliling pintu. Bila beda, boleh jadi itu pernah tabrakan atau patah," tambah Irawan.
"Membeli mobil bekas jelas harus lebih jeli sebelum membeli," katanya di Jakarta, Kamis (22/10/2015).
Dua risiko utama saat akan membeli mobil bekas, menurut Fischer, yakni terkait surat atau dokumen kendaraan, serta kualitas kendaraan. Untuk surat kendaraan berhubungan langsung dengan sejarah kepemilikan kendaraan. Tidak hanya itu, status hukum kendaraan juga penting.
"Jangan sampai ternyata dokumen sudah sah dan lengkap, tapi ternyata mobil tersebut bekas melakukan tindak kriminal atau pemilik sebelumnya terlibat kasus korupsi atau money laundry," katanya.
Selain itu, yang kini banyak terjadi adalah pemalsuan surat-surat kendaraan yang membuat konsumen barunya kesulitan untuk mengganti nama kepemilikan kendaraan.
Lantas, risiko berikutnya adalah kualitas kendaraan. Ada beberapa penjual yang merekondisi kendaraan bekas tabrakan dan banjir untuk kemudian dijual dengan harga normal.
Terkait mesin, pembeli juga harus memeriksa kebocoran oli mesin dan air dari radiator. Kebocoran oli menandakan sebentar lagi mobil akan turun mesin. Buka dan tutup radiator air, air akan nampak bening dalam kondisi normal. Begitu juga dengan kondisi oli. Bila oli nampak keruh putih atau berair kemungkinan ada kebocoran dari radiator air. Jika radiator bocor efeknya akan membuat mesin karatan dan aus. Jika demikian artinya mesin mobil tersebut dalam kondisi buruk.
Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan mengenali karakter si pemakai mobil sebelumnya. Ini bisa dilakukan jika kita membeli langsung dari si empunya mobil. Namun jika membeli di showroom, tentu akan sulit mengetahui rekam jejak orang yang pernah mengendarai mobil tersebut. Cara paling mudah adalah membawa mobil tersebut ke bengkel yang telah menggunakan sistem komputerisasi. Dari situ akan ketahuan kondisi mobil yang sebenarnya.
Berikut ini nilai plus membeli mobil di showroom mobil.
Harga lebih kompetitif
Penjual mobil bekas bakal memasang harga yang kompetitif. Biasanya harga ditentukan melalui negosiasi dengan calon pembeli. Ini soal kepiawaian kita saja dalam ‘merayu’ penjual agar bersedia menerima harga yang kita sodorkan.
Varian model lebih banyak
Ini enaknya mencari mobil di bursa mobil bekas. Varian dan modelnya banyak, baik itu merek maupun tahun. Bahkan mobil yang tahun produksinya di atas 10 tahun pun masih banyak tersedia.
Hanya, konsumen mesti lebih hati-hati dalam menaksir unit yang dipilih. Sebaiknya membekali diri dengan pengetahuan terlebih dulu akan unit yang diincar. Atau bisa minta bantuan orang yang ahli dalam urusan ini.
Ada opsi kredit
Kalau tak sanggup bayar tunai dalam membeli mobil bekas, pilihan paling rasional adalah mendatangi sentra penjualan mobil bekas. Biasanya pedagang mobil bekas sudah menyiapkan opsi kredit dengan bekerja sama dengan perusahaan leasing tertentu.
Tidak mudah memang membeli mobil bekas dengan kualitas prima, pembeli harus semakin waspada. Jangan sampai kecewa dan rugi jutaan rupiah karena tertipu. "Biasanya di koran banyak yang menawarkan mobil bekas dengan harga miring. Mobkas yang murah itu biasanya ada apa-apanya. Bisa mobil bodong, bekas tabrakan, bekas banjir. Harus teliti saja daripada menyesal," jelas Irawan
Sumber : Merdeka.com
Ditulis oleh Adhea Putra
Rating: 5 dari 5
0 Komentar
Subscribe dan Komentarnya ya kawan!!!
Komentar link hidup akan terjaring Spam filter. (Berkomentar dengan akun google)